Ziarah ke lembah Karmel Puncak

Karmel

Sungguh suatu yang sangat menyakitkan ketika suatu janji dan rencana yang sudah jau-jauh hari dibatalkan begitu saja hanya karena alasan klasik yang sebenarnya tidak masuk akal. Hanya karena 1 orang tidak bisa ikut karena alasan keluarga. 9 orang lainnya pun batal..

Ironis sekali bukan..? But show must go on…

Yup….. Meskipun rencana ada 16 motor yang ikut, akhirnya hanya 11 motor yang jadi jalan, berangkat dari jakarta pun jadi molor sampe jam 10:30 malam, biasa… proses tunggu menunggu yang seolah sudah menjadi tradisi budaya kita orang timur, tentu saja ditambah masalah diatas..

Berbekal suatu kenekatan, karena diantara kamipun belum ada yang pernah ke lembah karmel. Menyusuri jalanan puncak yang cukup padat namun tetep saja mengasikkan. Belok kearah taman bunga.. begitu kira2 sedikit info yang kami dapat untuk bisa mencapai Lembah Karmel..

Setelah sempat nyasar beberapa kali akhirnya sampai juga kami ke tempat yang dituju, ini mungkin karena disebabkan gelapnya malam dan papan nama petunjuk arah tempat ziarah tersebut yang memang sudah tidak ada…

Lega juga rasanya sampe setelah melewati rasa2 was-was dan ngeri karena jalan yang dilewati selain tidak ada penerangan juga jarang sekali orang yang bisa ditemui.

Oh ya buat temen-temen yang juga pengen ke sono ini aku ada info perjalanan yang mungkin bisa membantu

  • Petunjuk arah untuk kendaraan pribadi : dari jalur Puncak belok ke arah jalan menuju Kota Bunga. Setelah melewati KB (jangan masuk) terus ikuti petunjuk arah (di sisi kiri jalan) yg menuju ke Taman Bunga Nusantara. Setelah melewati TBN (jangan masuk) teruskan mengikuti jalan hingga mentok, lalu belok ke kiri & ikuti jalan terus sekitar 2 km (arah lurus), nanti disebelah kanan jalan akan ketemu gerbang Lembah Karmel & terus masuk & naik sekitar 1 km (mudah2ah petunjuk arah ini segera diperbaiki jadi buat orang yang lom pernah ke sono ga nyasar lagi).

Gambar-gambar lain ada disini

Comments (5) »

Pondok Halimun Suka Bumi

Pondok Halimun

Berbicara tentang suatu daerah tidak terlepas ttg mitos atau legenda. Para peneliti percaya bahwa rangkaian gunung di TN Halimun yg terdiri dari tujuh puncak gunung yang memagari Halimun, yaitu Gunung Sanggabuana, Kencana, Botol, Pareang, Halimun Selatan, Pananjoan, dan Gunung Kendeng. Sedangkan gunung dengan puncaknya tertinggi yaitu Gunung Halimun Kaler (1.929 m) atau Halimun-2.

Jalan rusak adalah cara tak sengaja menghambat kerusakan hutan. Contoh konkretnya adalah jalan raya baru di Bontang-Sangatta yg hadir justru mempercepat kerusakan hutan di TN Kutai. Jadi “mitos” dan “jalan rusak” adalah beberapa cara yg paling efektif tak disengaja yg menyumbang kelestarian hutan di negeri kita tercinta ini.

Untuk menuju ke lokasi air terjun, pengunjung diharuskan berjalan kaki dari areal parkir, ada dua pilihan jalan untuk bisa sampai ke air terjun, melalui jalan menanjak +/- 1,5 km dengan menelusuri hutan atau buat yang lebih suka sante bisa melewati gugusan kebun teh dengan jalur yang relatif landai hanya saja jarak yang ditempun jauh lebi panjan +/- 2,5 km. Kebetulan karena keterbatasan waktu kami memilih untuk melewati jalur pendek. Pada perjalanan pertama kita akan menemukan sebuah tempat yang cukup luas dimana biasanya tempat ini dipakai untuk camping setelah itu barulah kita melewati jalan setapak. Dibeberapa bagian jalan terdapat tempat peristirahatan, untuk melepas lelah sejenak sambil menikmati air terjun dari kejauhan. Warung-warung penjual makanan juga tersedia, siap melayani dengan hidangan sederhana berupa mie rebus atau sekedar secangkir kopi susu panas.
Setibanya dilokasi, nampak jelas bahwa Curug ini berupa air terjun dengan tebing curam menyerupai dinding dan didominasi bebatuan warna hitam. Tipe air yang jatuh lebih bersifat percikan air yang langsung melimpah jatuh dari atas cukup deras. Hal ini pula yang menjadikan alasan kolam limpahan air yang berada dibawahnya tidak luas dan dalam, sehingga tidak bisa digunakan untuk berenang. Letaknya yang terbuka, memungkinkan pengunjung untuk berada disisi kiri dan kanan dari air terjun.

Untuk albumnya bisa diliha disini

Comments (3) »

Lembah Hijau Ciloto

Lembah Hijau Ciloto…

lembah hijau

Perjalanan touring yang cukup melelahkan, mungkin ini dikarenankan jumlahnya yang lumayan banyak(sekitar 35 motor bro..).Jarak yang di tempuh pun lumayan jauh. Masih berada di kawasan Puncak bogor sekitar 110 km dari jakarta.

Namun semua itu cukup terobati dengan melihat pemandangan yang bagus dan masih cukup hijau, kontras kalau dibandingkan Jakarta yg gersang dan hanya beton beton gedung yang menjulang. Ditengah perjalanan sempat beberapa kali istirahat, untuk sekedar melepas lelah sambil mengkalkulasi ulang semua peserta..

Sayang.. karena paginya pada kelelahan setelah semalam begadang, perjalanan ke air terjunpun akhirnya tinggal cerita

Gambar2 lain ada disini

Comments (13) »

Mega mendung Curug Cilember

Mega mendung Curug Cilember

Hotel Megamendung Permai merupakan salah satu tempat yang sangat asik untuk dinikmati sebagai salah satu tempat buat melepaskan kelelahan setelah sekian hari bekerja. Selain fasilitasnya yang lengkap, jaraknyapun tidaklah begitu jauh dari Jakarta ± 70 km, berada disebelah kiri jalan jalur Ciawi – Puncak, tepatnya di Cisarua ± 15 Km dari pintu tol Gadog (Jagorawi). Selain itu juga dekat dengan wana wisata Curug Cilember dan Curug panjang.
Wana Wisata Curug Cilember merupakan panorama bukit dgn hamparan pinus merkusi dimana terdpt sumber mata air dan air terjun. Lokasinya tak jauh dari Megamendung, Berada di kawasan hutan lindung Bogor – Puncak – Cianjur (Bopunjur) di ketinggian ± 800 mdpl.

Utk mencapai Curug Cilember tidaklah jauh ± 3 km keluar kearah jalan raya Ciawi-Puncak trus naik ± 300 m baru kita belok kiri , tidak terlihat ada plang jalan yg cukup jelas, jadi harus rajin bertanya ke stan ojek dimulut jalan. Jalan masuknya cukup sempit, melewati perumahan yg cukup rapat, berbelok2. Kalau anda membawa kendaraan yg cukup besar, seolah2 kita hampir menabrak atap rumah orang.

Sepanjang jalan, hati terus bertanya2, apa benar ada air terjun di belakang rumah. Setelah melalui jalan aspal mulus berliku2, pada tanjakan terakhir yg cukup tinggi, di sebuah bukit yg masih dijaga Perhutani, dibelakang sekumpulan villa2 dgn halamannya yg luas, terdapatlah sebuah bukit yg terlihat mencolok diantara bukit2 lain yg penuh dgn ladang2 penduduk. Menemukan kehijauan disini, seperti menemukan oase ditengah gurun yg terdiri kampung, vila dan kebun jagung. Sepintas hanya satu punggungan bukit saja yg masih terlihat hijau dgn tanaman pinus berdiameter cukup besar. Bukit itu bernama Hambalang.

Tetapi, setelah memasuki gerbangnya, pemandangan berubah drastis. Sekarang kita memasuki lokasinya yg asri dan tenang. Gemericik air terdengar dari sebuah pancuran bambu yg mengangguk2 krn kosong lalu teris air dan seterusnya. Air jernih mengalir disela2 batuan dan tanam2an yg berasal dari sebuah mata air diatas; sebuah tempat yg kita akan tuju. Jembatan gantung, taman kupu2, taman air, taman anggrek, menambahkan suasana rileks yg biasanya kita dapatkan saat frekwensi kita beresonansi dgn alam, sebuah harmoni yg kita sedang cari.

Plang nama didepan pintu gerbang bertuliskan kerjasama perhutani dgn desa Jogjogan. Mungkin ini adalah salah satu contoh baik, bahwa desa ikut menikmati kehadiran wisatawan dgn ikut mengelola perparkiran, kebersihan, keamanan dan bentuk pengelolaan lain. Mereka juga ikut menanam modal, warung, villa, toilet dan persewaan tenda beserta perlengkapannya.

Tempat ini strategis, lengkap dan cukup asri utk acara reuni keluarga besar, liburan bersama2 anak2, maupun liburan teman2 sekolah. Melakukan kegiatan di alam dan bermalam disini cukup menyenangkan. Tak usah khawatir, disini terdapat beberapa villa mungil yg suasanya menyatu dgn alam, musholla, toilet dan kamar mandi bersih. Jadi kalau kita tidak dpt sepenuhnya meninggalkan cara hidup kota atau kalau kita membawa anggota2 keluarga senior atau balita, rasanya tempat ini cukup memadai jika dibandingkan dgn Taman Safari umpamanya, yg tak jauh dari sana, yg juga menawarkan hal serupa, tetapi lebih komersial.

Wanawisata Curug Cilember adalah tempat yg baik buat anak2 utk mulai berkenalan dgn alam, belajar hidup mandiri, belajar memasak sambil bermain, mengagumi keindahan. Dan yg paling dianggap penting buat sebagian orang kota, adalah lokasinya yg tak jauh dari Jakarta.

Ada juga lokasi kampingnya lho dan yang jelas pasti dijamin , krn lokasi camping ground dijaga 24 jam oleh hansip dari penduduk kampung sekitar yg memahami arti pentingnya keamanan kenyamanan anda disitu.

Tujuan utama ke Curug Cilember adalah mengunjungi tujuh Curug yg bertingkat2. Sayang sekali karena keterbatasan waktu dan kebetulan waktu itu hujan kami hanya bisa sampe ke curug ke 6 (dua curug dari bawah) Padahal pengen banget bisa terus menuju ke enam curug lainnya diatas.

untuk gambar lainnya bisa di lihat di sini

Comments (13) »